Selasa, 30 Juli 2013

ONLY GOD FORGIVES : SAAT MANUSIA BERMAIN SEBAGAI






Only God Forgives sebenarnya punya sebuah kisah yang menarik mengenai hubungan antara manusia (pendosa) dengan Tuhan. Diselimuti berbagai eksploitasi kekerasan dan darah, film ini menunjukkan tentang manusia yang berusaha "melawan" Tuhan hanya untuk menyadari bahwa pada akhirnya Tuhan lah yang memberi putusan mengenai kesalahan seseorang. Tak seperti aksi laga biasa menyoal balas membalas dendam, sutradara Nicola Winding Refn mampu menghadirkan sisi menarik pergulatan batin seorang yang dikuasai dendam.

Adalah sosok angel of vengeance yang mengusik hati Julian (Ryan Gosling). Seorang polisi lokal,Chang, yang justru bertindak main hakim sendiri dengan menyuruh seseorang membunuh kakaknya.Dua karakter utama film ini memang begitu jauh dari hati penonton. Baik Julian ataupun Chang adalah seorang manusia dilihat dari perbuatan hingga emosi yang terpancar dari mereka. Bagaimana datarnya muka Julian ataupun sadisnya perbuatan Chang dalam menegakkan hukum, memberi kesan mereka sudah tidak memiliki perasaan lagi.

Julian  adalah seorang ekspatriat yang karena alasan tertentu meninggalkan Amerika. Dia tinggal di Thailand bersama kakaknya, Billy (Tom Burke). Disana Julian merupakan seorang pemilik boxing club yang sebenarnya merupakan tempat penyelundupan narkoba besar-besaran. Suatu malam ia mendapat kabar bahwa Billy telah tewas dibunuh. Mencoba membalaskan kematian kakaknya, Julian akhirnya mengetahui bahwa Billy dibunuh karena ia memeprkosa seorang wanita berusia 16 tahun sebelum membunuh wanita tersebut secara brutal. Entah bagaimana Billy tidak meninggalkan TKP sesudah kejadian itu.

Ayah wanita tersebut, Choi Yan Lee (Kovit Wattanakul) yang datang ke lokasi, justru dimintai tanggung jawab oleh polisi yang bertugas. Choi dipaksa memukuli Billy hingga tewas. Saat Julian datang untuk menuntut balas, Choi Yan Lee bercerita bahwa ia membunuh Billy atas paksaan seorang polisi bernama Chang (Vithaya Pansringarm) yang dia deskripsikan sebagai Angel of Vengeance. Mendengar cerita itu Julian melepaskan sang pembunuh kakaknya. Di satu sisi, Crystal (Kristin Scott Thomas) yang merupakan ibu Billy dan Julian tiba di Bangkok dan memutuskan memburu pembunuh Billy setelah Julian menolak melakukannya.

Karya Nicolas Winding Refn yang menggunakan lampu berwarna-warni membuat Only God Forgives terasa bagaikan sebuah perjalanan di dunia mistis yang surreal. Seperti Drive dan  Valhalla Rising film-filmnya menyuguhkan  sinematografi yang unik dan memikat. Warna-warna yang dipakai bukanlah sekedar gaya belaka tapi terasa substansial. Bagaimana warna seperti merah, biru hingga kuning berpadu menggambarkan situasi yang penuh amarah, kematian, kesedihan yang kental. Sentuhan aneka warna inilah yang membuat kebengisan karakter Chang begitu terasa. Ia adalah sosok karakter yang begitu menakutkan.

Only God Forgives berjalan dengan tempo yang begitu lambat dan suasana yang sangat sepi. Karakternya jarang berdialog dan mengeluarkan emosi yang meletup-letup. Aliran emosinya datar dan hal tersebut dibalut dengan banyaknya adegan yang dibalut slow-motion walaupun gerakan para aktornya sudah dibuat selambat mungkin. Secara keseluruhan, film drama aksi ini layak Anda tonton di tengah banjirnya film aksi megah dangkal cerita di musim panas ini. **


Tidak ada komentar:

Posting Komentar