Selasa, 03 Desember 2013

SPECIAL ID : MENYAMAR UNTUK MENGHANCURKAN KELOMPOK TRIAD









 Donnie Yen rupanya memang masih digemari,khususnya di kawasan Asia. Aktor laga yang sudah malang melintang di Asia dan Hollywood ini sangat produktif bermain film. Setelah kurang larisnya Ip Man 2, nampaknya Yen memilih kembali kepada karakternya sebagai polisi jagoan yang main hakim sendiri. Plotnya memang tidak orsinil, berkisah tentang penyamaran seorang agen kepolisiandalam organisasi triad.Namun bagi para penggemar fanatik Yen, rasanya itu cukup untuk mengobati kehausan aksi-aksi ciamik sang aktor.

Spesial ID berkisah tentang Zi Long Chen alias Dragon, seorang polisi paling bertalenta di skuadnya (Donnie Yen). Long  bersama timnya berhasil menyusup ke dalam organisasi mafia terbesar di Hong kong.Selama bertahun-tahun kelompok  gangster ini paling disegani , bukan saja oleh pesaingnya, namun juga aparat yang berwenang. Long dan kawan-kawannya berhasil menyamar sebagai anggota geng mafia tersebut.

Konflik dimulai ketika llambat laun, Hung ( Collin Chou), mulai curiga dengan beberapa peristiwa yang dialami kelompoknya.Ia mencurigai beberapa anak buahnya termasuk Zi Long. Beberapa bisnis yang dijalankan oleh kelompok tersebut mengalami kegagalan dalam negosiasi.Hung, pimpinan mafia tersebut, mulai curiga bahwa organisasinya disusupi polisi yang menyamar sebagai anak buahnya. Dengan kelicikannya satu per satu identitas aparat penegak hukum itu terkuak. Mereka dihabisi nyawanya oleh Hung.

Merasakan ada bahaya, Zi Long dengan sigap menghindar agar tidak ikut dihabisi nyawanya oleh ketua mafia tersebut. Dia meminta kepada atasannya, Kapten Cheung (Ronald Cheng), untuk menghapus identitasnya dan keluar dari organisasi mafia itu. Atasannya pun memahami posisi Long yang kala itu sedang terjepit. Akhirnya Cheung memutuskan untuk menarik Dragon dari tugasnya menyusup di tubuh organisasi kriminal.

Setelah keluar dari organisasi mafia, ternyata petualangan Dragon dalam hal penyamaran belum usai. Itu sama halnya keluar dari kandang macan, masuk ke mulut buaya. Atasan Dragon ternyata memberikan tugas baru, yakni menyusup lagi sebagai anggota organisasi mafia yang masih berada di bawah naungan Hung.Organisasi mafia itu berkecimpung dalam bisnis perdagangan yang tersembunyi. Rupanya organisasi yang baru dimasuki oleh Dragon dipegang oleh anak buah terbaik Hung, yaitu Sunny (Andy On). Sunny adalah teman Dragon semasa di geng sebelumnya.

Tugas Dragon adalah menelusuri dan memecahkan bisnis Sunny yang berada di China daratan itu. Bila Dragon berhasil membuktikan keburukan bisnis yang dijalankan oleh Sunny, maka identitasnya sebagai anggota mafia akan dihapus. Dalam menjalankan tugas itu, Dragon dibantu oleh dua petugas kepolisian setempat, yakni Lei Peng (Zhigang Yang) dan Fang Jing (Jing Tian).Namun di organisasi yang baru dia susupi itu, identitas Dragon juga tercium. Bagaimana cara Long menyelesaikan misinya kemudian? Itulah yang menjadi daya tarik Special ID. ****

Rabu, 13 November 2013

THOR 2: THE DARK WORLD: AKSI THOR DIBANTU LOKI MENGHADAPI MALEKITH







Marvel Studios dan Walt Disney Pictures Studios kembali melalui Thor The Dark World 2013.Sekuel dari Thor ini melanjutkan kisah sejak akhir cerita di film pertama dan Avengers.  Layaknya film-film superhero, tampilan visual film ini sangat menarik. Sayangnya mungkin kisahnya tidak begitu seorsinil komiknya.

Di waktu lampau, Bor, ayahanda Odin, menaklukkan ras Dark Elves yang dipimpin MalekithSebelum diasingkan, Malekith berjanji akan kembali dan menaklukkan alam semesta dengan bantuan sebuah senjata disebut Aether. Untuk menjaganya dari anakbuah Malekith,the Kursed, Bor menyembunyikan Aether dalam sebuah kolom batu. Di masa kini, di Asgard, Loki dihakimi Odin akibat perbuatan jahatnya di bumi. Sementara itu,  Thor  bersama  Fandral, Volstagg dan  Sif  menghadapi serbuan Vanaheim, untuk menjaga kedamaian di Nine Realms. Kekasih Thor,si ahli bintang, Jane Foster, berencana makan bersama seorang pria bernama Richard. Namun Darcy Lewis mengganggu acaranya dan membawa Foster ke sebuah pabrik tertutup yang mengalami kejadian aneh. Foster, diminta mempelajari hal itu. Sayangnya, sesuatu terjadi dan Foster terhisap dalam lubang antar dimensi.

Heimdall menghubungi  Thor memberitahukan  Foster menghilang. Thor memutuskan segera mencari Foster.Thor menemukan Foster di pabrik tersebut dengan kekuatan super dalam dirinya.Thor pun membawa Foster ke Asgard. Odin menyadari hal itu berkaitan dengan keberadaan Aether. Benar saja,Malekith dan pasukannya, terlepas oleh pengaruh Aether. Malekith dan Algrim membunuh Frigga dalam pencarian mereka kepada Foster. Thor terpaksa meminta bantuan Loki, yang tahu portal rahasia menuju markas Malekith. Mereka harus berdampingan dan bahu membahu menyelamatkan alam semesta dari ancaman Malekith.

Chris Hemsworth kembali dengan peran mahluk mitologi Norwegia,Thor. Hemsworth sepertinya ditakdirkan sebagai Thor. Ia sangat pas sekali emerankan sang Dewa Petir.
Natalie Portman juga bermain baik sebagai Jane Foster. Kisah asmaranya dengan Thor menjadi abu-abu dalam sekuel ini. Tom Hiddleston sebagai  Loki cukup mencuri perhatian. Perannya sebagai penyelamat Asgard harus dijalani dalam kondisi sakit hati terhadap keluarganya. Anthony Hopkins membawakan peran  Odin:sebagai sesuatu yang berbeda.Jadi, sambil menantikan sekuel Avengers, mari nikmati pettualangan Thor di negri asalnya,Asgard.

BYZANTIUM : DUET VAMPIRE WANITA DALAM PELARIAN




Gemma Artenton mungkin karirnya tidak sperti sekarang jika memilih peran yang tepat baginya. Semenjak mencuat dalam Prince of Persia dan terpilih sebagai gadis Bond dalam Quantum of Solace, nama Gemma sedikit tenggelam. Melalui Byzantium,Gemma seolah membuktikan diri memiliki kemampuan akting yang bisa diperhitungkan. Apalagi sutradaranya adalah Neil Jordan yang sukses membesut Interview with the Vampire dan The Company of the Wolves.

Sejak meledaknya saga Twilight di layar lebar, asumsi penonton terhadap vampire mulai bergeser dari ngeri menjadi romantis. Bukan itu saja, para zombie dibuat lebih humanis dalam Warm Bodies.Karakter  Bella dan keluarga Cullen-nya sukses membuat para vamppire terlibat dalam kisah roman picisan. Melalui Byzantium Neil Jordan kembali mengangkat kisah salah satu mahluk peghuni genre horor klasik  ini dalam sebuah sajian horor-drama spesialisasinya.





Sesuai judulnya, Byzantium adalah sebuah  penginapan kecil yang juga merupakan  rumah bordil dikelola Clara (Gemma Arterton) dan Eleanor Webb (Saoirse Ronan). Tak banyak yang mengetahui bahwa ibu-anak ini adalah mahluk abadi penghisap darah.Yang jelas, selama 200 tahun ini  keduanya hidup dalam pelarian setelah sebuah kesalahan di masa lalu membuat mereka dikejar-kejar oleh persaudaraan “The Pointed Nails of Justice”. Sementara Clara sibuk dengan rumah bordilnya, Elenor jatuh hati dengan pemuda lokal, Frank (Caleb Landry Jones) yang juga pengidap leukemina.

Kekuatan utama Byzantium menyorot pada jatuh bangun hubungan Clara dan Eleanor. Intrik di antara mereka  menjadi kisah menarik dan juga mengejutkan bersama plot familiarnya yang sering berpergian bolak-balik dari masa sekarang ke masa lalu. Chemistry Gemma dan Ronan sebagai pemeran utama begitu baik terbangun. Ditambah pengambilan gambar yang bernuansa kelam dan sendu seperti seharusnya sebuah film vampir, Jordan berupaya memasukan hal baru ke dalam ramuan klasiknya termasuk bagaimana para vampir menghisap darah tanpa menggunakan taring dan bagaimana mereka tetap hidup di siang hari. Tetapi sebagai film horor, jelas Byzantium tidak dapat memenuhi ekspektasi.

Seperti biasa, Neil Jordan membuat filmnya didominasi unsur gothic. Sangat pas sekali dengan duet Irlandia pemeran utamanya, Gemma dan Ronan. Aset terbesar Jordan selain mereka, tentu saja kekuatan cerita yang familiar namun diolah dengan sangat baik. Menyaksikan Byzantium, seolah melihat versi wanita dari Interview with the Vampire. ***

Rabu, 06 November 2013

EMPIRE STATE : PERAMPOKAN MOBIL BAJA TERBESAR SEPANJANG SEJARAH



 Liam Hemsworth aktor yang tampil dalam The Expendables 2,  kembali dalam film barunya Empire State. Sebuah film drama crime yang bernuansa komedi pula. Jika Anda penggemar action semacam Expendables, lupakan untuk menonton film ini. Diangkat dari kisah nyata film ini benar-benar gagal menunjukkan kualitas yang sebenarnya.Dialog yang kacau, karakter yang dangkal, komedi yang dipaksakan, serta yang terburuk adalah castingnya.Karakter yang dimainkan  Dwayne  JohnsonBerperan sebagai polisi baik hati, Johnson seolah menduplikat  aksinya dalam Fast & Furious 6.Begitu pula karakter lain dalam karya Dito Montiel ini. Pengecualian diberikan kepada Hemsworth. Saudara Chris Hemsworth ( Thor) ini adalah calon penerus Johnson yang sesungguhnya.


 Empire State berlatar belakang kota New York di awal 80an. Chris (Hemsworth) adalah pemuda keturunan Yunani yang bercita-cita menjadi seorang penegak hukum. Sayangnya lamarannya ditolak dan gagal melalui tes, Chris pun bekerja di sebuah kantor keamanan.Tugasnya mengawal truk lapis baja. Suatu waktu Chris menyadari perusahaannya bertindak tidak adil terhadap para karyawannya. Sebuah kesalahan dilakukan Chris saat menyampaikan uneg-unegnya kepada sahabatnya Eddie (Michael Angarano).  Tak sengaja ia  menyebutkan kelemahan perusahaannya. Timbul ide brilian di kepala Eddie. Ia merencanakan perampokan mobil baja terbesar dalam sejarah Amerika Serikat.


 Chris terjebak dalam situasi yang rumit antara membela perusahaan atau mendukung sahabatnya.Apalagi, Chris dan Eddie harus menghindari James Ransone (Dwayne Johnson) seorang detektif kepolisian New York yang mengejarnya. Tak cukup sampai di situ keduanya juga harus berhadapan dengan gangster lokal  yang ingin mengetahui aksi mereka di wilayahnya.Apakah yang akan dilakukan Chris kemudian? Saksikan saja aksinya langsung dan nikmati saja.***

Sutradara : Dito Montiel
Produser : David Hoberman, Todd Lieberman
Penulis Naskah : Adam Mazer
Pemain : Liam Hemsworth, Dwayne Johnson, Emma Roberts, Michael Angarano, Chris Diamantopoulos, Jerry Ferrara, Paul Ben-Victor, Nikki Reed, Shenae Grimes, Greg Vrotsos

GHOST TEAM ONE : KOMEDI HOROR SPANYOL SEIRAMA SCARY MOVIE


 Spanyol memang cukup kreatif membuat film horor. Sebut saja franchise Rec 1 sampai Rec 3 yang cukup laris manis di pasaran. Ide membuat live show dari kamera tangan cukup berhasil membuat para penontonnya berdebar-debar. Tak heran ide ini dicontek beberapa sineas yang kemudian melahirkan Paranormal Activity dan sejenisnya. Sutradara Ben Peyser dan Scott Rutherford seolah tak mau ketinggalan mengadaptasi ide tersebut. Genre yang mereka pilih adalah komedi horor. Menggandeng para komedian Spanyol dan si cantik Fernanda Romero, Ghost Team One tadinya meledek film-film horor sukses. Sayangnya kelemahan disana-sini membuat film ini sungguh-sungguh mubazir dibuat.

 Film ini berkisah tentang dua sahabat yang hendak membuat video amatir pesta gila-gilaan di apartemen mereka. Brad (J.R. Villarrea) dan teman sekamarnya Sergio (Carlos Santos) seperti para pemuda pada umumnya di lingkungan mereka, semalam suntuk berpesta. Tak ketinggalan pacar Brad yang cantik, Vicky dan temannya Fernanda (Fernanda Romero).. Namun tak disangka, pesta mereka juga mengusik arwah penasaran yang selama ini diam di apartemen tersebut. Kamera di kepala Sergio tanpa sengaja merekam penampakan hantu misterius tersebut. Brad tentu saja tidak percaya cerita Sergio. Namun Fernanda percaya dan meminta menyelidikinya. Brad berpura-pura mereka memang sedang memburu hantu. Tujuannya tentu mendekati Fernanda semata.

Maka sepakatlah keempat orang ini mengekspos kejahatan di dalam rumah mereka. Mereka menamakan dirinya Ghost Team One. Fernanda yang cerdik mencari tahu sejarah rumah mereka melalui internet. Mereka menemukan fakta mengerikan tentang rumah mereka saat ini. Tapi Sergio dan Brad terpecah dan bersaing meraih hati Fernanda. Sementara itu arwah penasaran mulai intens bereaksi kepada penghuni rumah. Dan ia mulai mengutarakan keinginan yang tidak terpenuhi sebelum ia meninggal.

 Sejatinya film ini begitu standar. Tak ada apapun yang menonjol di sepanjang 82 menit durasinya. Horor dan komedi yang tanggung memaksa film ini berjalan layaknya miniseri televisi.Jujur saja bahkan Scary Movie lebih baik dari film ini. Tapi penampilan Fernanda Romero layak dikecualikan. Kelak mungkin Romero akan mendapatkan peran lebih baik di perfilman Hollywood. ***





Senin, 04 November 2013

ENDER'S GAME:PERLAWANAN BOCAH BERMENTAL BAJA MENGHADAPI RAS ALIEN GANAS



Saat novel Ender's Game diterbitkan pada 1985,  Orson Scott Card memproteksi dengan serius karyanya ini. Card sebagai pengarang ditawari sejumlah studio besar sekitar 1980-1990an untuk membawa karyanya ke layar lebar. Namun Card menolaknya jika ia tidak dilibatkan.Bersama Fresco Pictures  (studio milik Card dan rekannya), akhirnya Card memutuskan menulis sendiri skenario yang diadaptasi dari novelnya pada tahun 1996. Setelah melewati berbagai perubahan, akhirnya 28 April 2011, Summit Entertainment disetujui menjadi distributor film ini dengan Digital Domain dan Odd Lot Entertainment sebagai produser.Gavin Hood bertindak sebagai sutradara dan Donald McAlpine sebagai penata gambar. Beberapa nama beken ditunjuk menjadi produser pelaksana seperti : Roberto Orci, Alex Kurtzman, Gigi Pritzker dan Linda McDonough. John Textor dan Card sendiri juga bergabung di jajaran produser.



 Kontroversi juga mengiringi perjalanan film ini. Orson Card sempat melontarkan perlawanannya tentang pernikahan sesama jenis dan homoseksualitas. Akibatnya kaum yang dikritik ramai-ramai menyatakan aksi boikot film Card. Walaupun demikian, Ender's Game mampu mencetak 2,7 juta dollar dari peredarannya selama minggu pertama diputar saja. Yang membuat penonton tertarik tentu saja keseriusan pihak pembuat film yang sudah sangat lama mempersiapkan film dan detilnya agar semirip mungkin dengan novel aslinya. Terbukti kerja keras Card dkk tidak sia-sia.

Ender's Game berkisah tentang the Formics, ras alien yang menyerang bumi tahun 2086. Bangsa alien yang dikenal juga sebagai "Buggers" (dalam novelnya) berniat menjadikan bumi sebagai rumah baru mereka. Manusia yang tergabung dalam gerakan International Fleet bertindak hati-hati dan memutuskan membuat benteng pertahanan. Sebuah komisi dibentuk untuk melatih anak-anak terbaik sebagai calon pemimpin International Fleet dan nantinya memakai sepatu warisan Mazer Rackham. Mazer adalah pahlawan bumi dalam melawan segala invasi alien. Ender Wiggin (Asa Butterfield) terpilih sebagai salah satu anak terbaik dan direkrut saat ia sedang di sekolah. Ender direkrut International Fleet untuk diikutsertakan dalam turnamen Battle School, yang berlokasi di orbit bumi. Kemajuan Ender sangat signifikan dalam berbagai simulasi peperangan. Hasilnya, Ender dipilih Colonel Graff (Harrison Ford) sebagai calon penerus Mazer Rackham. Ender un berangkat ke Command School, untuk dilatih secara langsung oleh Mazer Rackham (Ben Kingsley) . Pelatihan belum usai, namun Ender harus segera bersiap saat tantangan yang sebenarnya datang : invasi para alien.





Harisson Ford tampil cukup mumpuni sebagai mentor Ender. Begitu pula Ben Kingsley yang menawan. Dan pujian tentu saja untuk sang pemeran utama Asa Butterfield, yang begitu pas memerankan Ender Wiggin. Bagi Anda yang sudah membaca bukunya tentu memahami bahwa pemilihan casting sangat penting untuk mendapatkan jiwa dari buku aslinya. Selebihnya adalah pameran gambar yang menarik oleh Gavin Hood dan kru yang membuat penonton cukup puas.

Cast:

Asa Butterfield as Andrew "Ender" Wiggin
Harrison Ford as Colonel Graff
Hailee Steinfeld as Petra Arkanian
Abigail Breslin as Valentine Wiggin
Ben Kingsley as Mazer Rackham
Viola Davis as Major Gwen Anderso
Aramis Knight as Bean
Suraj Parthasarathy as Alai
Moisés Arias as Bonzo
Khylin Rhambo as Dink
Jimmy Pinchak as Peter Wiggin
Nonso Anozie as Sergeant Dap
Orson Scott Card as Pilot (voice cameo)

GROWN UP 2 : SEKUEL MONOTON PARA AYAH YANG TAK PERNAH DEWASA


 Adam Sandler sepertinya sudah kehabisan ide membuat penikmat film tertawa. Grown Up 2 adalah filmnya yang sangat buruk sebagai "Adam Sandler" movie.
Tidak seperti Hangover II yang cukup berkesan, kali ini sekuel pria-pria kekanakan gagal ememnuhi ekspetasi. Naskahnya yang dangkal dan pemaparan yang ala kadarnya
membuat film ini berjuang diantara genre komedi dan film anak-anak. Sayangnya, justru banyak adegan di Grown Up 2 yang bukan konsumsi anak-anak.

Film kedua ini menceritakan tentang Lenny (Sandler) yang pindah ke kota kelahirannya untuk membesarkan anaknya. Kepindahannya tersebut lantas memicu banyak peristiwa lucu. Dibuka dengan adegan tidak masuk akal dimana seekor rusa besar tiba-tiba saja memporak-porandakan seisi rumah Lenny. Lantas Lenny berkumpul dengan gengnya, pria-pria yang tidak pernah beranjak dewasa. Mereka memutuskan menapaktilasi kenakalan-kenakalan mereka di waktu kecil. Namun berbagai hal tak terduga muncul. Termasuk musuh lama Lenny yang ditakuti (WWF...). Tentu saja masalahnya tak berhenti sampai disitu saat Lenny juga harus berhadapan dengan keluarganya dan pesta dadakan yang harus ia adakan.


 andler, David Spade, Kevin James, Chris Rock dan keseksian Salma Hayek tak mampu menutupi kelemahan Grown Ups 2.Sara Stewart dari New York Post mengatakan bahwa film ini tergolong "menjijikkan". "Antara adegan satu dan yang lainnya tidak ada keterikatan dan tak logis," tulisnya dalam reviewnya. Hal senada diungkapkan oleh Claudia Puig dari USA Today. Salah satu hal yang dikritik adalah pengulangan humor lama dalam film kedua ini. Tapi, jika Anda fans Sandler dan Chris Rock, jangan lewatkan menyaksikan aksi monoton mereka.**






S

Senin, 28 Oktober 2013

ESCAPE PLAN : NOSTALGIA 80-an STALLONE & SCHWARZENEGGER



Usia bukan halangan untuk menunjukkan kehebatan. Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan dua aktor legenda : Sylvester Stallone dan Arnold Schwarzenegger. Keduanya kembali beradu akting dalam sebuah film bergenre action, genre yang selama ini mengibarkan nama mereka. Escape Plan judul film tersebut.Diarahkan sutradara Swedia,Michael Hfstrom, dua ikon film action tersebut beradu akting dalam menguasai hati penonton.

Setelah film terakhir mereka, The Expendables 2, Escape Plan seolah menjadi bukti bagi kedua old crack itu bahwa di usia yang tak lagi muda mereka masih kuat dan tidak bisa dipandang dengan sebelah mata. Film yang disutradarai oleh Mikael Hafstrom tersebut mengisahkan tentang upaya dua karakter utama meloloskan diri dari penjara berteknologi tinggi. Plot yang tidak orsinil tersebut dikembangkan Miles Chapman dan Jason Keller menjadi satu kisah menegangkan .

.Escape Plan mengisahkan Ray Breslin (Sylvester Stallone), seorang yang profesional dalam urusan meloloskan diri dari penjara seketat apapun. Breslin dikontrak seseorang untuk menguji sistem keamanan penjara yang baru. Penjara berteknologi tinggi itu disebut  The Tomb, tempat berkumpulnya para penjahat perang, teroris dan pimpinan mafia kelas atas. Breslin lalu menyetujui tawaran sang boss (Vincent D'Onofrio).






 Dalam situasi seperti itu, tidak ada hal lain yang bisa dia lakukan selain "merekrut" Emil Rottmayer (Arnold Schwarzenegger), narapidana kelas kakap yang juga dikurung di The Tomb, untuk bekerja sama membobol penjara yang superketat dan supercanggih tersebut.Namun rencana mereka tak semudah membalikkan telapak tangan. Beberapa napi lain (Vinnie Jones) mencoba merintangi upaya mereka.



 Berbagai trik membobol pengamanan akan terus ditampilkan dalam setiap adegan film berdurasi 115 menit itu. Agak mirip dengan serial Prison Break, namun Hafstrom mampu menampilkan gambar-gambar sinematik menawan dengan aksi-aksi sensasional. Sayangnya film ini tidak dibuat pada masa kejayaan Sly dan Arnie yang tentu saja akan lebih berbobot.Karena yang ditampilkan Escape Plan lebih mirip film-film di era 80-90an, tidak ada yang baru. Dan  yang paling mengganggu adalah pemilihan peran pembantu yang miskasting.

Lihat bagaimana Jim Caviezel (dengan segala pesonanya dalam Passion of the Christ) gagal menampilkan kesan mendalam melalui karakernya. Begitu pula Vinnie Jones yang tidak begitu sadis sebagai antagonis. Curtis Jackson malah terkesan karakter bodoh yang cuma bisa mengumpat. Belum lagi adegan konyol Arnold yang bersahabat dengan seorang teroris demi memuluskan upaya meloloskan diri. Membuat film ini bahkan tidak bisa mendekati level The Expendables. Namun jika Anda penggemar Stallone dan Arnold, rasanya sangat tidak afdol melewatkan akting mereka dalam satu layar. Nikmati saja dan bernostalgia.***