Rabu, 13 November 2013

BYZANTIUM : DUET VAMPIRE WANITA DALAM PELARIAN




Gemma Artenton mungkin karirnya tidak sperti sekarang jika memilih peran yang tepat baginya. Semenjak mencuat dalam Prince of Persia dan terpilih sebagai gadis Bond dalam Quantum of Solace, nama Gemma sedikit tenggelam. Melalui Byzantium,Gemma seolah membuktikan diri memiliki kemampuan akting yang bisa diperhitungkan. Apalagi sutradaranya adalah Neil Jordan yang sukses membesut Interview with the Vampire dan The Company of the Wolves.

Sejak meledaknya saga Twilight di layar lebar, asumsi penonton terhadap vampire mulai bergeser dari ngeri menjadi romantis. Bukan itu saja, para zombie dibuat lebih humanis dalam Warm Bodies.Karakter  Bella dan keluarga Cullen-nya sukses membuat para vamppire terlibat dalam kisah roman picisan. Melalui Byzantium Neil Jordan kembali mengangkat kisah salah satu mahluk peghuni genre horor klasik  ini dalam sebuah sajian horor-drama spesialisasinya.





Sesuai judulnya, Byzantium adalah sebuah  penginapan kecil yang juga merupakan  rumah bordil dikelola Clara (Gemma Arterton) dan Eleanor Webb (Saoirse Ronan). Tak banyak yang mengetahui bahwa ibu-anak ini adalah mahluk abadi penghisap darah.Yang jelas, selama 200 tahun ini  keduanya hidup dalam pelarian setelah sebuah kesalahan di masa lalu membuat mereka dikejar-kejar oleh persaudaraan “The Pointed Nails of Justice”. Sementara Clara sibuk dengan rumah bordilnya, Elenor jatuh hati dengan pemuda lokal, Frank (Caleb Landry Jones) yang juga pengidap leukemina.

Kekuatan utama Byzantium menyorot pada jatuh bangun hubungan Clara dan Eleanor. Intrik di antara mereka  menjadi kisah menarik dan juga mengejutkan bersama plot familiarnya yang sering berpergian bolak-balik dari masa sekarang ke masa lalu. Chemistry Gemma dan Ronan sebagai pemeran utama begitu baik terbangun. Ditambah pengambilan gambar yang bernuansa kelam dan sendu seperti seharusnya sebuah film vampir, Jordan berupaya memasukan hal baru ke dalam ramuan klasiknya termasuk bagaimana para vampir menghisap darah tanpa menggunakan taring dan bagaimana mereka tetap hidup di siang hari. Tetapi sebagai film horor, jelas Byzantium tidak dapat memenuhi ekspektasi.

Seperti biasa, Neil Jordan membuat filmnya didominasi unsur gothic. Sangat pas sekali dengan duet Irlandia pemeran utamanya, Gemma dan Ronan. Aset terbesar Jordan selain mereka, tentu saja kekuatan cerita yang familiar namun diolah dengan sangat baik. Menyaksikan Byzantium, seolah melihat versi wanita dari Interview with the Vampire. ***

1 komentar: