Film ini berkesan ingin menyaingi kesuksesan ‘Fast and Furious’, dengan
menghadirkan supercar keren di sepanjang adegan balapannya. Penonton
nantinya bakal iri dengan jajaran mobil sport mahal yang dengan gampang
dihancurkan di jalananan. Need for Speed dibuat berdasarkan sebuah game
populer yang telah dikenal oleh para pecinta game sejak 20 tahun silam
dan hingga kini masih jadi salah satu game yang banyak dimainkan.
Game kebut-kebutan mobil keren dengan seri yang telah mencapai 20 buah
tersebut memang memiliki jalan cerita yang selalu diperbarui sejalan
dengan majunya teknologi otomotif. Need for Speed sendiri diproduksi
oleh Electronic Arts (EA). Bagusnya animo dari masyarakat terhadap game
tersebut memicu DreamWorks Pictures untuk memproduksi sebuah film layar
lebar dengan judul dan jalan cerita yang hampir sama.
Tobey Marshall adalah pembalap jalanan yang tinggal di sebuah kota
kecil. Ia mengelola sebuah bengkel modifikasi bersama tiga sahabatnya.
Suatu hari ia didatangi pembalap indie bernama Dino Brewster. Rupanya
Dino adalah saingan lama Tobey. Kali ini Dino menawarkan Tobey cs
memperbaiki mobil langka Ford Mustang yang banyak dicari kolektor. Dino
menjajnjikan upah besar. Awalnya Beast, sahabat Tobey menolak ide ini,
sebelum Tobey mengungkapkan uang itu bisa dipakai menyelamatkan bengkel
mereka yang nyaris bangkrut.
Ford mustang itu akhirnya berhasil diselesaikan. Seorang trilyuner asal Inggris, Ingram bersedia membelinya dengan syarat dites oleh asistennya, Julia. Meski ditentang, Dino, Tobey tetap mengemudikan mobil tersebut di hadapan Julia dan Ingram. Dino yang murka menantang Tobey balapan di jalan raya. Namun Tobey Marshall (Aaron Paul) berhasil mengalahkan Dino yang kesal lalu mencelakai Pete, yang ikut dalam balapan tersebut.
Tobey pun dipenjara dengan tuduhan menyebabkan kematian sahabatnya Pete (Harrison Gilbertson). Padahal semuanya adalah jebakan Dino Brewster (Dominic Cooper).
Setelah 2 tahun berada di bui, Tobey dibebaskan. Ia bertekad balas dendam dan hendak mengikuti balapan De Leon. Sebuah ajang yang dikelola oleh sebuah konglomerasi balap prestisius yang juga misterius bernama ‘DeLeon’. Dendam Tobey kepada Dino Brewster menuntunnya meminjam mobil Ford Mustang Ingram. Sang trilyuner setuju dengan syarat Tobey ditemani seorang Julia (Imogen Poots) pada balapan tersebut.
Biaya untuk produksi film ini memang tak murah, dikabarkan mencapai US$ 60 juta. Dengan koleksi Ford Mustang GT500, McLaren P1, Porsche Cayenne, Bugatti Veyron serta Saleen S7 yang beradu cepat didalamnya, rasanya memang pantas.Selama 130 menit penonton akan dimanjakan dengan decitan roda mobil dan kecanggihan mobil sport terbaru yang diselingi drama dalam jalan ceritanya.Disutradarai oleh Scott Waugh, film Need for Speed patut diacungi jempol sebagai film yang tidak membosankan. Apalagi Waugh mamapu menyelipkan humor-humor segar di tengah ketegangan kisah. Misalnya Tokoh Edi yang konyol berbugil ria di sebuah area perkantoran.
Sayangnya, dengan visualisai yang sangat memanjakan mata, Waugh tidak begitu menyentuh kedalaman karakter utama, Tobey dan Poots serta karakter pendukung lainnya. Sebuah kelebihan yang kita dapatkan dalam franchise Fast and Furious. Sehingga otomatis Need For Speed hanya menawarkan deretan visual menawan dan ketegangan balapan liar. Padahal chemistry Aaroon Paul dan Imogen Poots cukup kuat untuk diselami.Walaupun demikian, Need for Speed cukup mumpuni diadu dengan Fast Furious.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar