Selasa, 30 Juli 2013
THE WOLVERINE : KISAH CINTA SI CAKAR ADAMANTIUM
Ini adalah sekuel dari film pertamanya yang berjudul “X-men Origins : Wolverine”. Kemasan aksi laga yang mengandalkan nama Hugh Jackman dan franchise X Men ternyata tidak sanggup menyelamatkan film ini dari predikat membosankan. Dilihat dari jadwal tayangnya pun boleh disebut bahwa The Wolverine tidak cukup baik untuk bersanding dengan film blockbuster lainnya seperti Pacific Rim ataupun IronMan. Script yang tidak istimewa serta mudah ditebak membuat film ini seperti memaksakan diri sebagai sebuah sekuel. Tambahan lagi durasi film yang terbilang cukup panjang yaitu 126 menit, membuat film ini terasa begitu lama dan sedikit membosankan.
Menurut sutradara James Mangold, film The Wolverine bukanlah sekuel dari X-Mens : Origins (2009) atau berhubungan dengan ketiga film pertama X-Men. The Wolverine mengambil cerita setelah kejadian di X-Men 3 : The Last Stand garapan sutradara Brett Ratner.Sang manusia bercakar diminta oleh teman lamanya bernama Yashida untuk ke Jepang. Selain ingin membalas budi, Yashida yang telah berusia lanjut juga meminta bantuan wolverine, untuk menjaga cucunya dari gangguan sang ayah. Yashida meninggal beberapa jam setelah bercakap dengan Wolverine. Pada saat pemakaman berlangsung, sesuatu yang aneh terjadi. Wolverine mendapati cucu Yashida akan diculik dan dibunuh.
Berbeda dengan prekuelnya, Mangold lebih berfokus pada hubungan cinta terlarang Logan dengan wanita Jepang bernama Mariko (Tao Okamoto). Konflik berkembang karena sebenarnya Marikotelah menikah dengan pria lain. Sejak Logan berusaha meninggalkannya, Mariko terancam dibunuh. Terpaksa Logan mengurungkan niatnya dan ini membuat nya berhadapan dengan ayahnya, sang bos Yakuza, dan Silver Samurai.
Sekuel The Wolverine digarap sutradara James Mangold yang menulis ulang naskah ceritanya dari Christopher McQuarrie. Dengan setting negeri Sakura, para pendukung film didominasi aktor-aktris matahari terbit.Will Yun Lee, Hiroyuki Sanada, Hal Yamanouchi, Tao Okamoto, Rila Fukushima dan Brian Tee bermain sesuai standar menggerakkan cerita. Adegan pertarungan di sepanjang ffilm ini cukup membuat kita terhibur setelah mengharapkan sesuatu yang berbeda dari film ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar