PACIFIC RIM : PERANG BESAR ROBOT VS MONSTER
Dalam tradisi invasi mahluk asing, Pacific Rim coba menawarkan sesuatu yang berbeda. Di saat invasi lain berasal dari luar angkasa, film ini mengatakan hal berbeda mengangkat serangan dari dalam perut bumi. Dikisahkan bahwa di dalam perut bumi terdapat sebuah portal yang dapat mengirimkan para monster ke permukaan bumi. Tujuannya? Apalagi kalau bukan menguasai dan menduduki bumi?
Tujuan klasik ini membuat Pacific Rim tidak memiliki kekuatan dari segi cerita. Sutradara Benicio Del Toro benar-benar bekerja keras membawa film yang dulu hanya angan-angan masa kecil kita menjadi sebuah tontonan yang membumi. Aksi pertarungan disuguhkan Del Toro dengan mewah dan apik, walaupun sekilas kita akan membandingkannya dengan pertarungan dalam Transformer. Mata penonton juga dimanjakan keunikan desain para robot raksasa yang datang dari berbagai negara sperti China, Australia, Jepang, dan Amerika. Sayangnya, hanya itulah yang dapat diberikan film fantasy ini.
Alkisah tahun 2013, sebuah portal secara misterius muncul di kedalaman Samudera Pasifik. Dari portal tersebut bermunculan Kaiju, (monster dalam bahasa Jepang)yang menyerang Bumi. Para monster tersebut dengan cepat menghancurkan kota San Fransisco, Amerika Serikat, dan kemudian secara terus-menerus hadir di berbagai belahan dunia lainnya. Tentu saja, pihak manusia tidak berdiam diri. Mereka memutuskan membangun sebuah perlawanan dalam bentuk robot berukuran raksasa yang dikendalikan oleh dua orang pilot manusia. Para robot raksasa inilah yang disebut Jaeger (bahasa Jerman) yang menjadi sarana melawan setiap monster yang muncul dan menyerang Bumi.
Selang tujuh tahun kemudian, pemunculan Kaiju semakin sering terjadi dan acapkali membuat Jaeger kewalahan. Beberapa pihak merasa bahwa pemerintah harus memilih untuk mencari cara perlawanan baru. Mengesampingkan keberadaan Jaeger. Tidak demikian dengan Stacker Pentecost (Idris Elba). Komandan pasukan Jaeger ini, terus berusaha untuk membuktikan bahwa Jaeger layak untuk dipertahankan. Stacker lalu mulai menyeleksi deretan pilot terbaiknya untuk mengendalikan robot-robot Jaeger yang ada. Baginya untuk melawan invasi Kaiju hanyalah bisa dilakukan melalui Jaeger.
Travis Beacham (Clash of the Titans) menulis skenario film ini bersama Del Toro. Terlihat bahwa mereka sulit membawa sisi emosional dalam tata cerita keseluruhan. Berbagai serangan yang dilakukan oleh Kaiju di muka Bumi semestinya memunculkan berbagai kisah drama kemanusiaan. Barangkali bisa juga menghaturkan yang memiliki tatanan emosional. Tapi penonton tidak akan mendapatkan sisi emosional ini pada para Jaeger. Sementara karakter manusia mungkin hanya muncul selama 50 menit.Dari 120 menit film ini cukup untuk memuaskan para penikmat aksi laga dahsyat dan kemegahan setting tanpa mempedulikan dramatisasi. **
Cast :
wah ternyata begitu ya tentang pertarungan robot, wah seru juga yaa hehe
BalasHapus