Selasa, 03 September 2013
PERCY JACKSON : SEA OF MONSTERS : PUTRA DEWA YANG MENYELAMATKAN SEBATANG POHON AJAIB
Percy Jackson: Sea of Monsters hadir sebagai sebuah sequel yang diharapakan penggemar novel Rick Riordan. Tiga tahun lalu Percy Jackson & The Ollympians mendulang sukses yang di luar dugaan produser.Maka tak heran, jajaran produser langsung membuat sekuel film petualangan fiksi ini. Diambil dari novel Rick Riordan berjudul sama, film ini dirilis 7 Agustus di Amerika dan sedang menyusul versi 3D-nya.Tepat 1 September dilaporkan pendapatan kotor sekuel Percy Jackson telah melebihi $130 juta dari seluruh dunia.
Percy Jackson (Logan Lerman) dan kawan-kawan, melanjutkan petualangannya dengan mencari the Golden Fleece (Bulu Domba Emas) di sebuah kawasan yang dijuluki Sea of Monsters. Bulu Domba tersebut dipercayai bisa menyelamatkan sebuah pohon ajaib yang bisa melindungi mereka dari musuh-musuhnya.
Di Camp Half-Blood, Percy bertemu dengan Tyson (Douglas Smith), seorang cyclops yang adalah saudara tirinya. Tak lama kemudian terjadi kekacauan disebabkan serangan mendadak Luke Castellan (Jake Abel), yang berencana memusnahkan Gunung Olympus. Chiron (Anthony Head), pembina Percy di camp menyatakan bahwa Luke telah meracuni pohon ajaib yang selama ini melindungi camp dengan selubung tak kelihatan. Pohon tersebut diciptakan oleh Thalia Grace (Paloma Kwiatkowski), putri Zeus, yang dibunuh seorang cyclops. Annabeth Chase (Alexandra Daddario) akhirnya mendapatkan pengetahuan bahwa Golden Fleece dapat memulihkan pohon sekarat tersebut.Berlomba dengan waktu, penanggung jawab Camp :Dionysus (Stanley Tucci), memerintahkan Clarisse La Rue (Leven Rambin), putri Ares untuk menemukannya. Percy tidak tinggal diam. Bersama Annabeth, Tyson dan Grover Underwood (Brandon T. Jackson) berusaha menemukan benda tersebut dengan caranya sendiri.Sebelum berangkat, Oracle (Shohreh Aghdashloo) meramalakan bahwa seorang anak keturunan tiga Dewa Utama akan mengalahkan Luke, dan darahnya bisa menyelamatkan atau justru menghancurkan Olympus . Mendengar itu Percy yakin ialah yang dimaksud oleh ramalan itu. Tyson tidak masuk kriteria karena dia tidak lahir dari seorang manusia.
The Graeae (Missi Pyle, Yvette Nicole Brown dan Mary Birdsong) memberikan Percy dkk arah menuju pulau misterius dan meninggalkan mereka di Washington, D.C., dimana Grover ditangkap kawanan Luke. Grover dibutuhkan Luke untuk menggambarkan letak Fleece. Sebagai bangsa jin, ia punya kemampuan itu.Namun Grover merasa takut kepada Polyphemus (Robert Maillet), cyclops yang menjaga Golden Fleece yang menjadikan Fleece sebagai bujukan bagi bangsa jin untuk menyantap mereka. Percy, Annabeth dan Tyson lalu menemui Dewa Hermes (Nathan Fillion), ayah Luke.Hermes memberitahu bahwa Luke ada di lautan kecil di sekitar Samudera Atlantic yang bernama Andromeda. Ia memohon maaf telah menjadi ayah yang buruk bagi Luke. Hermes memberikan sebuah kaset yang bisa membuat benda menghilang dan termos berisi angin. Mengendarai seekor Hippocampus Percy cs berangkat menuju Andromeda.Petualangan trio ini semakin mendebarkan karena mereka harus berhadapan dengan beraneka bahaya termasuk bangkitnya mahluk adidaya Titan Kronos (Robert Knepper).
Shelly Johnson yang menata tata gambar layak diacungi jempol dengan kualitas gambar yang begitu memikat. Sutradara Thor Fraudenthal juga sukses menuangkan ide novel menjadi sebuah tontonan yang mengasyikkan. Walau tak sedahsyat trilogi Lords of The Ring, sekuel Percy Jackson ini setidaknya cukup menghibur pangsa pasar yang dibidiknya. ***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar